50 SISWA MAN 1 GRESIK BERPARTISIPASI DALAM MAJELIS SUBUH GENZI YANG DISELENGGARAKAN OLEH DEWAN MASJID NASIONAL AL AKBAR SURABAYA

Meski hari Minggu, kegiatan siswa dan siswi MAN 1 Gresik seolah tidak pernah berhenti. Terbaru siswa MAN 1 Gresik mengikuti kegiatan majelis subuh Genzi pada Minggu, 4 Juni 2023. Kegiatan tersebut diikuti oleh siswa-siswi dari berbagai daerah di Jawa Timur. Kegiatan tersebut dilangsungkan di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya.

Genzi merupakan singkatan dari ‘Generasi Z Islami’. Sahabat Genzi adalah sebuah wadah untuk generasi cerdas Islami yang mengoptimalkan daya pikirnya untuk berdzikir kepada Allah SWT. Wadah untuk anak mudah ini diselenggarakan oleh Dewan Masjid Nasional Al Akbar Surabaya. MAN 1 Gresik dalam kegiatan tersebut mengirimkan 50 siswa.

Kegiatan Genzi dimulai pukul 04.00 WIB. Kegiatan tersebut diawali dengan salat subuh berjamaah. Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan membaca Al Qur’an yang dipandu oleh oleh Ustaz Ahmad Muzakky Al Hafidz. Acara dilanjutkan dengan sambutan Ketua Dewan Masjid Nasional Al Akbar Surabaya Bapak Dr. H. Mohammad Sujak, M.Ag yang juga pernah menjabat sebagai KaKanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur. Setelah sambutan dari Ketua Dewan Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, kegiatan dilanjutkan dengan tausiyah yang disampaikan oleh Ustaz Hanan Anttaki. Kegiatan pun diakhiri dengan doa bersama dan pentas seni Islami

Menurut Waka Kesiswaan MAN 1 Gresik Bapak Abdul Khozim, M.Pd.I yang juga turut mendampingi siswa MAN 1 Gresik dalam acara tersebut menuturkan bahwa kegiatan semacam ini sangat penting bagi pelajar usia SMA sederajat. Artinya kegiatan semacam ini dapat digunakan semacam penyeimbang antara ikhitiar lahir dan ikhtiar batin. Sehingga dalam berjuang, pelajar tidak hanya mengandalkan akalnya saja, tetapi juga mengandalkan kekuatan doa.

Kepala MAN 1 Gresik Drs. H. Muhari, M.Pd.I mendukung penuh kegiatan keislaman semacam ini. menurutnya di era globalisasi, kegiatan semcam ini sangatlah penting untuk memberikan pemahaman keislaman secara holistik. Sehingga ke depan pelajar Indonesia dapat memeliki pemahaman dan cara berpikir yang moderat di tengah-tengah masyarakat yang kompleks.

Leave a Comment