PERINGATI HARI LAHIR PANCASILA, KEPALA MAN 1 GRESIK MENGAJAK SELURUH WARGA MADRASAH RESAPI NILAI-NILAI PANCASILA

1 Juni selalu diperingati hari lahir Pancasila. Setiap awal bulan Juni tersebut, lembaga pemerintah menyelenggarakan upacara peringatan hari lahir Pancasila tersebut. Tidak kecuali MAN 1 Gresik yang merupakan madrasah di bawah naungan Kementerian Agama Republik Indonesia.

Instruksi mengenai penyelenggaraan upacara bendera peringatan hari lahir Pancasila tertuang dalam surat edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Republik Indonesia nomor 16 tahun 2023. Surat edaran tersebut memuat ketentuan mengenai pelaksanaan Peringatan Hari Lahir Pancasila tahun 2023. Alam surat edaran terebut juga ada imbauan terhadap setiap satuan kerja untuk menyelenggarakan kegiatan/aktivitas kegiatan Peringatan Hari Lahir Pancasila secara kreatif dengan tetap memerhatikan situasi dan kondisi terkini.

Kegiatan upacara Perinagatan hari Lahir Pancasila di MAN 1 Gresik sendiri dimulai pukul 08.00, seluruh guru dan karyawan MAN 1 Gresik terlibat dalam kegiatan tersebut. Pengurus OSIS dan Paskib bertindak sebagai petugas upacara. Sedangkan Kepala MAN 1 Gresik Drs. H. Muhari, bertindak sebagai pembina upacara.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala MAN 1 Gresik menyampaikan bahwa dalam peringatan hari Lahir Pancasila ini penting untuk kembali meresapi nilai-nilai Pansila yang sudah dirumuskan oleh para pendiri bangsa. Nilai-nilai Pancasila merupakan wujud karakteristik yang melekat pada jati diri masyarakat Indonesia. Pancasila juga sebagai falsafah kehidupan masyarakat Indonesia. Beliau pun menguraikan esensi atas sila pertama hingga sila kelima.

Sila pertama yakni Ketuhanan yang Maha Esa. Manusia sebagai mahluk tidak bisa lepas dari genggaman Tuhan Yang Maha Esa. Maka dari itu penting bagi warga negara Indonesia untuk percata Kepada Tuhan Yang Maha Esa. Wujud dari percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan menjalankan yang telah disyariatkan dan menjauhi apa yang dilarang.

Sila kedua, Kemanusiaan yang beradab. Dalam sila kedua ini berkaitan dengan hablumminannas atau hubungan sesama manusia. Sesama manusia harus memiliki kepedulian dan kepekaan akan sesama. Apabila ada orang lain yang mengalami kesusahan, kita bisa membantu dan memberikan pertolongan.

Sila ketiga, Persatuan Indonesia. Dalam sila ketiga ini dengan jelas, bahwa kita hidup dalam satu wadah yakni persatuan Indonesia. Maka dalam sila ketiga ini sangat jelas bahwa kepentingan nasional atau kepentingan negara lebih utama dibandingkan kepentingan individu maupun kelompok. Urusan yang berkaitan dengan kemajuan dan kemaslahatan nusa dan bangsa harus dikedepankan melebihi apapun.

Sila keempat Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Negara Indonesia bukanlah sebuah negara yang didirikan hanya oleh satu atau dua golongan saja. Negara Indoensia tidak hanya didirikan untuk kepentingan dan kemakmuran golongan tertentu, namun negara Indonesia didirikan untuk semua yang bertanah air Indonesia. Oleh karena itulah penyelenggaraan negara berdasarkan pada permusyawaratan perwakilan.

Sila kelima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam sila kelima ini menunjukkan harapan bangsa Indonesia. Harapan besar yang menjadikan bangsa dan negara Indonesia bisa menerapkan keadilan sosial. Untuk mewujudkan keadilan sosial sebagaimana yang tertuang dalam sila kelima, maka dibutuhkan kerja sama antarbangsa dan seluruh rakyat Indonesia. Kerja sama antara bangsa dan negara bisa dikatakan sebagai salah satu wujud dari “gotong royong” yang sudah ada sebelum bangsa Indonesia Merdeka.

Leave a Comment