336 SISWA KELAS XII MAN 1 GRESIK IKUTI BIMBINGAN REMAJA USIA SEKOLAH

Dalam rangka membekali pengetahuan siswa MAN 1 Gresik menjelang lulus dari bangku madrasah aliyah, sejumlah 336 siswa yang tercatat duduk di bangku kelas XII mengikuti Bimbingan Remaja Usia Sekolah atau yang dikenal dengan singkatan “BRUS”. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Aula Ulul Albab MAN 1 Gresik pada Jumat, 13 Januari 2023. Seluruh siswa kelas XII pun mulai berkumpul di Aula Ulul Albab MAN 1 Gresik sejak pukul 08.00 WIB. kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Gresik Bapak Dr. H. Moh Ersat, M.H.I.

Tidak hanya diisi oleh tim dari Seksi Binmas Kemenag Kabupaten gresik. Namun kegiatan tersebut juga melibatkan nara sumber eksternal Kemenag Gresik. Diantaranya yaitu tokoh agama dan penyuluh dari Puskesmas Bungah.

Kepala MAN 1 Gresik Drs. H. Muhari, M.Pd.I dalam sambutannya menyampaikan bahwa alasan mengapa peserta kegiatan ini semuanya siswa kelas XII, hal itu dikarenakan kelas XII akan menghadapi dunia yang lebih luas. Siswa kelas XII akan menapaki dunia perkuliahan maupun ada yang menapaki dunia kerja. Maka dari itu anak usia sekolah terutama kelas XII harus dibekali tentang kehidupan remaja. Menurutnya remaja hari ini harus punya tanggung jawab. Tidak hanya tanggung jawab tentang hidupnya saja. Namun juga tanggung jawab dengan lingkungan sekitarnya. Beliau berpesan bahwa jangan sampai siswa MAN 1 Gresik ketika lulus dari madrasah menjadi orang yang menderita di kemudian hari. Siswa MAN 1 Gresik harus mampu fiddunya khasanah wafil akhiroti khasanah , bahagia di dunia dan bahagia di akhirat. Untuk menggapai itu semua tentu siswa MAN 1 Gresik harus berbekal ilmu pengetahuan yang cukup. Maka dalam mencari ilmu pengetahuan sebagai bekal masa depan, beliau berpesan agar dalam pencarian itu selalu diiringi dengan rasa ikhlas, senang dan penuh kegembiraan. Kalau semua dilakukan dengan ikhlas, senang, dan gembira maka ilmu pengetahuan dapat mudah dicerna atau dipahami.

Dalam laporannya sebagai penanggung jawab kegiatan yakni Kepala Seksi Bimbingan Masyarakat Bapak Abdul Ghofar, S.Ag., M.Pd.I. beliau menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan realisasi program kerja yang tertulis dalam dana Dipa Bimas Islam kemenag Kabupaten Gresik. Adapun tujuan dilaksanakannya kegiatan ini yaitu agar siswa MAN 1 Gresik memiliki wawasan tentang persiapan ketika mereka lulus dari madrasah. Siswa hari ini harus mampu membuka wawasan dan cakrawalanya sehingga tidak terburu-buru untuk menikah. Siswa MAN 1 Gresik juga harus mampu membekali dirinya dengan berbagai ilmu pengetahuan agar dapat menjadi pribadi yang unggul di masyarakat.

Dalam kesempatan tersebut kepala Kemenag Kabupaten Gresik Dr. H. Moh. Ersat, M.H.I membuka sambutannya dengan sebuah pantun. Pantun yang dituturkan oleh Kepala Kemenag asal Madura tersebut pun membuat seisi Aula Albab menjadi riuh dengan tepuk tangan. Tidak lupa beliau pun menambahkan yel-yel penyemangat untuk siswa MAN 1 Gresik. Kepala Kemenag yang belum genap setahun menjabat di Gresik d tersebut pun menyampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan agar dapat memberikan pemahaman pada siswa tentang perkawinan. Beliau berharap agar siswa MAN 1 Gresik ketika lulus nanti tidak terburu-buru menikah. Menurutnya, siswa MAN 1 Gresik harus kuliah dulu, kemudian kerja dulu baru menikah.

Kepala Kemenag yang baru saja menyelesaikan Program Doktoral di UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung tersebut menyampaikan tentang UU nomor 16 tahun 2019 pasal 7 tentang usia perkawinan. Berdasarkan undang-undang tersebut bahwa usia menikah untuk laki-laki dan perempuan diperbolehkan kalau sudah berusia 19 tahun. Hal itu berbeda dengan UU sebelumnya yang menyatakan bahwa usia pernikahan laki-laki minimal 19 tahun dan perempuan 16 tahun. Tapi dengan revisi UU yang baru berubah jadi sama-sama berusia 19 tahun. Menurutnya siswa MAN 1 Gresik harus melanjutkan studi di perguruan tinggi. Hal itu dikarenakan saat ini Gresik secara Indeks Pembangunan Manusia berada di peringkat 9 se-Jawa Timur. Hal ini dikarenakan bahwa banyak lulusan SMA sederajat yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi. Padahal Gresik merupakan kota industri yang banyak keberadaan pabrik-pabrik dan industri skala besar. Maka dari itu harus didukung dengan sumber daya manusia yang unggul. Beliau pun berpesan agar semua siswa MAN 1 Gresik memiliki cita-cita yang tinggi. Untuk pendidikan minimal harus lulus S-1. Beliau memberikan contoh dirinya dan istrinya, bahwa beliau bukan kategori orang yang mampu. Namun berkat kegigihan dan impian yang besar yang harus dicapai, mengantarkannya mampu menuntaskan program doktor.

Selesai sambutan sekaligus membuka acara bimbingan remaja Usia Sekolah. Kegiatan pun dilanjutkan dengan penyampaian materi. Materi pertama disampaikan oleh Ibu Ketua Darma Wanita Persatuan Kemenag Gresik. Ibu Dr. Yulia Kamila menyampaikan materi dengan terlebih dulu membagi peserta dalam 12 kelompok disesuaikan dengan bulan kelahirannya. Kemudian setiap peserta diminta untuk membuat nama kelompok dengan nama yang berhubungan dengan cinta. Nara sumber yang juga menjadi dosen di Unsuri tersebut banyak mengulas tentang wawasan gender. Tidak hanya menyampaikan materi Ibu Yulia Kamila juga mengajak peserta yang memenuhi Aula Ulul Albab untuk bermain kata.

Leave a Comment