Reda Riuh, Stunting Gresikku!

Stunting, gangguan yang terjadi pada anak dan seringkali menghambat pertumbuhan. Penyakit yang sudah mengakar dan menjangkiti hampir seluruh anak-anak di Indonesia. Gresik, menjadi salah satu kabupaten tanggap stunting dan selalu berupaya menekan angka stunting. Hal tersebut digencarkan oleh dinas KB, PP, PA dan seluruh elemen masyarakat.

Stunting sendiri berawal dari gizi buruk, kelahiran prematur, kurangnya persediaan air bersih dan sanitasi dan terbatasnya akses pelayanan kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, Kabupaten Gresik melakukan strategi dengan menjadikan 10 kecamatan di Gresik sebagai kecamatan tanggap stunting. Yang diantatanya, kecamatan Sidayu, Dukun, Ujungpangkah, Kebomas, Driyorejo, Wringinanom, Kedamean, Menganti, Cerme, dan Duduksampeyan

Dengan program tersebut, Gus Yani selaku Bupati Gresik menyampaikan pesan bahwa dana desa digunakan untuk pembinaan intervensi penanganan stunting secara spesifik maupun sensitif dan menitikberatkan pada penanganan stunting berbasis data dan konvergensi antar-OPD. Dia mengimbau kepada seluruh stakeholder terkait untuk lebih gencar mengedukasi dengan titik fokus pada perbaikan gizi dan penanganan stunting secara terpadu

Hal tersebut membuahkan prevalensi angka stunting di Kabupaten Gresik. Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah menyampaikan bahwa Gresik memiliki angka stunting 27% pada 2020.  kemudian turun menjadi 23% pada 2021. Yang pada akhirnya pada tahun 2022 angka stunting di Gresik turun menjadi 10,7%. Hasil tersebut tak lain upaya seluruh elemen masyarakat Gresik yang bersatu pada untuk meraih tujuan yang sama.

“Hari esok adalah hari dimana kita tertawa dan bersuka ria, mendeklarasikan kemenangan setelah ribuan perjuangan, Stunting haruslah kita lawan, dimulai dari diri sendiri dan melakukan kampanye kesehatan, Gresik, jadilah pilar penyangga pertumbuhan anak!”

Stop Stunting! Giat Gizi Baik!

 by Ahmad Ilmi Umar Faruq

Leave a Comment