PERINGATAN TAHUN BARU HIJRIYAH DAN SANTUNAN 253 ANAK YATIM DI MAN 1 GRESIK
Kamis, 3 Oktober 2019. MAN 1 Gresik memeringati tahun baru Hijriyah dan menyongsong hari santri tahun 2019. Kegitan tersebut dikemas dengan rangkaian ceramah agama dengan mengundang guru besar UIN Sunan Ampel Surabaya Prof. Dr. K.H. Moh. Ali Aziz, M.Ag dan juga santunan anak 253 anak yatim. Kegitan ini pun diawali dengan pra acara yang diisi oleh grup banjari MAN 1 Gresik.
Kegiatan yang dimulai pukul 07.00 WIB yang dipusatkan di halaman MAN 1 Gresik dilanjutkan dengan istighoutsah dan doa bersama yang dipimpin oleh K.H. Khusnan Ali. Kegiatan istighoutsah dan doa bersama tersebut ditujukan kepada seluruh keluarga besar MAN 1 Gresik dan bangsa Indonesia, agar ke depan diberikan kemudahan d
an semakin diperkuat kesatuan dan persatuan dalam mengawali tahun baru 1440 H.
Dalam sambutan pembukaan Ibu Hj. Mafufah, M.Pd mengucapkan ribuan terima kasih yang tak terkira atas kesedian Prof. Dr. K.H. Moh. Ali Aziz, M.Ag di MAN 1 Gresik. Kehadiran beliau merupakan suatu kesempatan yang langka, karena kesibukan waktunya. Meskipun demikian beliau masih berkenan menyempatkan diri untuk mengisi tausyiah di MAN 1 Gresik.
Ibu Hj. Masfufah pun melanjutkan bahwa peringatan tahun baru Islam sebagai media syiar agama Islam, berbagi kasih, dan berbagi cinta kepada sesama manusia, terutama kepada anak-anak yatim dan fakir miskin yang kurang beruntung dan hadir dalam undangan kali ini. Selain itu melalui hari santri, beliau mengajak untuk selalu memerkuat kesatuan bangsa dan semangat perjuangan yang berniali positif di segala bidang.
Setelah sambutan pembukan dan ucapan selamat datang yan
g disampaikan oleh kepala Madrasah, dilanjutkan tausiyah yang disampaikan oleh Prof. Dr. K.H. Moh. Ali Aziz, M.Ag. dalam kesempatan itu beliau megawali dengan motivasi kepada seluruh siswa, “meskipun dalam kegelisahan, adik tidak boleh bersedih, karena sesungguhnya dalam kesedihan itu Allah sedang menyiapkan sayap dan derajat tinggi. Maka tersenyumlah sekalipun engkau berada di pusaran badai”.
Beliau pun menafsirkan maksud kata mutiara yang dilontarkannya tersebut dengan pengalaman pribadinya pada tahun 2000 pada saat beliau bertugas menjadi imam di Afrika. Beliau diuji Allah tidak mampu berbicara, sehingga tidak bisa menjalankan aktivitasnya sebagai mubaligh, ketika ia mendengar suara Qori’ yang sedang melantunkan ayat suci Al Qur’an, beliau selalu terkesima dan muncullah rasa syukur bahwa ketika ia diberikan kemampuan berbicara betapa anugerah Allah tersebut adalah nikmat yang tidak terkira. Dalam masa sulit itu ia lebih banyak menghabiskan waktunya untuk membaca dan membaca hingga menguasai beberapa ilmu pengetahuan. Pada saat beliau diberikan kesembuhan barulah benar-benar menyadari Allah memberikan cobaan bukan untuk menyiksa hambanya, namun untuk memersiapkan hambanya menuju derajat yang lebih tinggi.
Dalam kesempatan itu, Prof. Dr. K.H. Moh. Ali Aziz, M.Ag juga membagi-bagikan buku yang telah ditulisnya. Beliau menceritakan sedikit satu per satu riwayat dan inspirasi isi dalam buku tersebut manakala diberikan kesempatan membrikan ceramah di Amerika Serikat dan pada saat berada di Cordoba Spanyol yang berjudul Air Mata Cordoba. Beliau pun membagi-bagikan buku kepada setiap siswa yang mampu menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan oleh beliau.
Kegiatan pun ditutup dengan doa yang dipimpin oleh K.H. Ali Mustofa. Kemudian acara oub dilanjutkan dengan santunan 253 anak yatim dari beberapa desa di sekitar wilayah MAN 1 Gresik. Acara santunan anak yatim tersebut dipandu langsung oleh Drs. Rosikhudin dan Dra. Hj. Purwantini. Setiap anak yatim yang menghadiri undangan tersebut mendapatkan bingkisan untuk keperluan sekolah dan uang untuk pembiayaan sekolah.